PATTIRO Banten bersama Sahabat Nurani dan Pengurus Daerah ‘Aisiyah Kabupaten Serang melakukan diskusi terkait peningkatan kapasitas kebencanaan dan pemulihan pasca-bencana. Dalam diskusi ini, permasalahan dan praktik baik dalam tanggap dan pemulihan bencana dipaparkan oleh masing-masing organisasi.
Selain itu, ditemukan juga bahwa permasalahan bencana terkadang terlalu terfokus terhadap bencana alam, namun sedikit abai tentang bencana non alam seperti pandemi Covid-19. Permasalahan pemulihan pasca-pandemi harus diupayakan dan ditingkatkan, hal ini dengan adanya temuan banyak masyarakat terdampak pandemi yang mulai terjerat utang dan melakukan pinjaman melalui pinjaman online maupun pinjaman ke bank keliling atau bank emok.
Kegiatan diawali dengan pemaparan kerja-kerja PATTIRO Banten dalam isu kebencanaan selama tiga tahun terakhir dalam program Emergency Response Recovery (ERR) yang didanai oleh ANCP. Dalam pemaparan tersebut terbagi menjadi dua bagian:
1.Kegiatan tanggap darurat, didalamnya adalah pemberian logistik kebutuhan mendesak dari para penyintas;
2.Pemulihan pasca-bencana, yatu kegiatan-kegiatan dalam rangka memulihkan kondisi para penyintas bencana yang terdiri dari penguatan ekonomi, perlindungan perempuan dan pendampingan tanggap bencana.
Selanjutnya dipaparkan terkait konsep rompok awewe yang bertujuan menjadi ruang kolaborasi dalam rangka penguatan ekonomi, perlindungan perempuan dan anak serta edukasi untuk permasalahan tanggap bencana dan advokasi permasalahan yang ada.
Kegiatan selanjutnya adalah pemaparan materi dari Direktur Sahabat Nurani, Ais Komarudin yang memaparkan tentang pentingnya tanggap bencana di Indonesia, hal ini dikarenakan dari 12 bencana, terdapat 11 bencana yang ada di Indonesia, sehingga diperlukan upaya kolaborasi bersama untuk mendorong agar masyarakat dapat tanggap dalam bencana.
Perwakilan dari PDA Kabupaten Serang memaparkan, beberapa upaya yang dilakukan dalam masa tanggap darurat bencana, khususnya saat tsunami yang terjadi di Anyer. Dalam hal ini, dirasa memang memerlukan upaya kolaborasi antar organisasi masyarakat, yang saat ini ada adalah PDA Kabupaten Serang, PATTIRO Banten dan Sahabat Nurani untuk mendorong masyarakat yang tanggap dan tangguh terhadap bencana.
PATTIRO Banten mengusulkan untuk menggunakan konsep rompok awewe dengan lokasi di desa dampingan PDA Kabupaten Serang, yaitu di Domas dan Tirtayasa, yang ditanggapi oleh PDA Kabupaten Serang untuk dapat segera ditindaklanjuti.
Sahabat Nurani menyampaikan bahwa saat ini jangan hanya fokus terhadap ERR, tapi mencoba untuk mengisi beberapa ruang yang sebenarnya terjadi terutama dalam hal bencana non alam. Salah satunya adalah dampak dari pandemi, dimana masyarakat saat ini terhimpit secara ekonomi, sehingga banyak yang berutang kepada pinjaman online dan atau bank keliling.
PATTIRO Banten dan PDA Kabupaten Serang menilai hal tersebut dapat didiskusikan dalam pertemuan selanjutnya dengan lebih mengkerucutkan kepada isu yang spesifik. Sahabat Nurani menyampaikan akan mengundang pertemuan selanjutnya di kantor Sahabat Nurani.
No comment yet, add your voice below!