Skip to content

Strategi Kami

Di PATTIRO Banten, kami percaya bahwa perubahan dalam pelayanan publik harus melibatkan kedua sisi, yaitu pemberi layanan dan penerima layanan. Kami memahami bahwa tidak ada perubahan yang efektif jika hanya mengandalkan pemerintah dan unit pelayanan saja. Oleh karena itu, kami mengembangkan strategi yang mencakup pemberdayaan kedua pihak ini secara simultan, untuk mendorong tercapainya pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel.

Asistensi Teknis untuk Pemberi Layanan

Pada sisi pemberi layanan, kami fokus pada pemberian asistensi teknis yang bertujuan untuk mendukung aparat pemerintah, organisasi masyarakat sipil (CSO), dan anggota legislatif dalam melaksanakan tugas mereka secara optimal. Asistensi ini mencakup berbagai bentuk dukungan, antara lain:

  • Konsultasi di lapangan, untuk mendampingi proses kerja yang sedang berjalan.

  • Fasilitasi lokakarya tematik, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks tertentu.

  • Asistensi penyusunan draft regulasi (legal drafting), guna menghasilkan kebijakan yang jelas dan berdampak.

  • Analisis anggaran dan analisis kebijakan, untuk memastikan kebijakan yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

  • Pendampingan pembentukan Komisi Informasi Daerah (KID), serta pendampingan terhadap Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada Badan Publik, untuk meningkatkan keterbukaan informasi publik.

Kami juga memiliki pengalaman yang luas dalam membantu pembentukan piagam warga (citizen charter), yang bertujuan untuk memastikan adanya standar pelayanan publik yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pengorganisasian Komunitas sebagai Penggerak Perubahan

Di sisi penerima layanan, kami berfokus pada pengorganisasian komunitas, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hak-hak warga dan memperkuat kapasitas mereka dalam berpartisipasi dalam tata kelola pemerintahan lokal. Kami memfasilitasi pembentukan community center, yang berfungsi sebagai tempat bagi warga untuk menyalurkan aspirasi dan keluhan mereka, serta sebagai katalisator untuk pengembangan inisiatif warga dalam pengusulan anggaran publik dan perancangan kebijakan publik. Kami juga mendukung warga untuk menilai dan memberikan masukan terkait kinerja pelayanan publik melalui berbagai instrumen yang kami kembangkan.

Penelitian Berbasis Bukti untuk Pengambilan Keputusan

Kami memiliki pengalaman yang mendalam dalam melakukan penelitian partisipatif, baik kuantitatif maupun kualitatif, yang melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan penelitian. Beberapa metode yang sering kami gunakan antara lain:

  • Regulatory Impact Assessment (RIA), untuk menilai dampak regulasi.

  • Participatory Planning dan Participatory Rural Appraisal (PRA), guna melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan.

  • Public Expenditure Analysis (PEA) dan Budget Tracking, untuk memantau penggunaan anggaran publik secara transparan.

  • Citizen Report Card (CRC), User-Based Survey (UBS), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), untuk menilai kualitas pelayanan publik.

  • Integrity Scorecard dan Audit Sosial, untuk memantau tingkat integritas dan akuntabilitas dalam program bantuan sosial.

Kami juga menekankan pentingnya rencana tindak lanjut dari hasil penelitian, agar hasil penelitian tidak hanya menjadi dokumen, tetapi dapat langsung digunakan untuk perbaikan kebijakan dan pengelolaan pelayanan publik.

Publikasi untuk Penyebaran Hasil dan Pembelajaran

Untuk memastikan hasil kegiatan kami dapat menjangkau audiens yang lebih luas, kami menerbitkan berbagai publikasi, seperti buku, modul pelatihan, policy brief, dan dokumen lesson learned. Publikasi-publikasi ini kami sebarkan melalui media massa dan juga dapat diakses melalui website resmi kami di www.pattirobanten.or.id. Tujuan dari publikasi ini adalah agar pihak lain dapat mempelajari dan mereplikasi kegiatan-program yang telah kami lakukan, serta untuk memperluas dampak positif dari hasil-hasil yang telah dicapai.

Publikasi untuk Penyebaran Hasil dan Pembelajaran

Kami juga menyelenggarakan pelatihan dan lokakarya untuk berbagai pihak, termasuk NGO, pemerintah daerah, dan anggota DPRD. Setiap pelatihan yang kami fasilitasi dilengkapi dengan rencana tindak lanjut, untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan dapat diterapkan secara langsung dalam praktik. Metode pelatihan yang kami tawarkan mencakup classical training, lokakarya, problem solving training, field training, dan inhouse training. Selain itu, kami menggunakan berbagai metode fasilitasi, seperti Technology of Participatory (TOP), Zierlorientierte Projektplanung (ZOPP), dan ORID, untuk memastikan bahwa pelatihan berjalan dengan efektif dan dapat diterapkan di lapangan.

Pengembangan Model Inisiatif Perubahan

Sebagai kelanjutan dari hasil penelitian dan pelatihan, kami mengembangkan model-model inisiatif perubahan, yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan lembaga terkait. Contoh dari model ini antara lain:

  • Model penanganan keluhan publik, untuk memberikan ruang bagi warga untuk menyampaikan keluhan dan mencari solusi secara konstruktif.

  • Model audit sosial integritas, yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik.