PATTIRO BANTEN bersama YAPPIKA ActionAid Membangun Ketangguhan Bencana di Sekolah Kabupaten Serang.
16 peserta yang tediri dari pengawas SD Kec. Cinangka, Pengawas SD Kec. Anyer, Kepala Sekolah SDN Kalibuntu, guru Kalibuntu, Guru SDN Pasauran 1 dan 2, Fokal Poin perempuan Desa Pasauran dan Umbultanjung, Guru SDN Bugel, DKBP3A Kab Serang, Kabid SD, Kasie Kurikulum SD, BPBD Kab Serang, PM Sekolah Aman, PM ANCP, PO ANCP, CO ANCP.
Kabid SD Dindik Serang, sangat mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh PATTIRO Banten bersama YAPPIKA-ActionAid dari tahun 2016 sampai sekarang di sektor pendidikan “Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PATTIRO Banten bersama YAPPIKA-ActionAid dari tahun 2016 sampai sekarang di sektor pendidikan dari pembangunan infrastruktur sampai kesiapsiagaan bencana dengan membentuk komunitas sekolah aman bencana di SD Pasauran 1 dan Pasauran 2”.
Selain itu, Bapak Nanda, BPBD Kab Serang menyatakan sinergitas kegiatan PRB di Kab. Serang bersama PATTIRO Banten dan YAPPIKA-ActionAid ini akan terus dilakukan “Sinergitas kegiatan PRB di Kab. serang bersama PATTIRO Banten dan YAPPIKA-ActionAid ini akan terus dilakukan mengingat anggaran dari BPBD Kab. Serang yang tidak bisa menjangkau wilayah Kab Serang secara menyeluruh”.
Adapun hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adanya kesepakatan untuk :
- Membentuk Desk Pengurangan Risiko Bencana Sektor Pendidik;
- Manajemen untuk pengurangan risiko bencana di Sekolah
- Kebijakan penanganan bencana di sekolah;
- Kebijakan tentang kurikulum SPAB di Sekolah;
- Membuat kajian risiko bencana oleh sekolah.
Dan rekomendasinya adalah :
- Pemerintah daerah perlu memperkuat pelaksanaan satuan pendidikan aman bencana di tiap sekolah;
- Perlunya membentuk Sekolah Tanggap Bencana tingkat kabupaten yang mengkoordinatori sekolah tanggap bencana dibawahnya;
- Perlunya melibatkan KKG guru dalam pelaksanaannya;
- Perlunya sekolah yang berada di wilayah rawan bencana, melakukan pendidikan yang “aman bencana” bagi warga sekolah (Guru, Siswa dan Orangtua );
- Perlunya sekolah yang berada di wilayah rawan bencana, membentuk komunitas yang merupakan kolaborasi guru, siswa dan orangtua untuk melakukan pendidikan karakter tentang pembiasaan guna menanamkan nilai karakter yang mencerminkan budaya sekolah aman bencana.
Ibu Tutin , Fokal Poin Perempuan Desa Pasauran menyampaikan dengan adanya kegiatan ini diharapkan adanya kesepakatan untuk menyusun kurikulum tentang kebencanaan sehingga akan terwujud sekolah yang tangguh bencana.
Kepala Sekolah SD Kalibuntu menyatakan sangat mendukung kegiatan ini apalagi nantinya di bulan depan akan tergabung 29 kecamatan yang masuk kedalam wilayah rawan bencana.
No comment yet, add your voice below!