
Dalam upaya membantu kemajuan dalam pengembangan kebijakan di setiap lini sektor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Pusat Studi dan Informasi Regional (PATTIRO) Banten melakukan audiensi dengan sejumlah Pejabat tinggi di Ruang Asda I Lebak.
Manager Riset Pattiro Banten, Angga Andrias, mengatakan bahwa pihaknya menawarkan kerjasama terkait berbagai hal yang berhubungan dengan pelayanan publik. Hal tersebut pihaknya paparkan lantaran diberbagai daerah di Provinsi Banten, Pattiro Banten telah menjajaki kerjasama di berbagai bidang pemerintahan.
“Kita sudah melakukan kerjasama dengan berbagai Pemerintah Kabupaten dan Kota di Banten. Untuk di Lebak, kita sudah ada kerjasama dengan DP3AP2KB, sering juga melakukan diskusi lebih santai,” katanya kepada BANPOS, kemarin.
Hal senada disampaikan oleh Program
Officer Pattiro Banten, Martina. Ia mengatakan bahwa pihaknya mengajukan kerjasama dengan Pemkab Lebak terutama terkait SP4N LAPOR. Hal ini dilakukan guna bisa memperluas pemahaman terkait platfrom tersebut baik untuk masyarakat maupun seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Ternyata bukan hanya masyarakat saja yang belum paham apa itu SP4N LAPOR melainkan OPD juga banyak yang belum paham. Terkait SP4N LAPOR, Pattiro Banten terlibat dalam menilai sejauh mana SP4N LAPOR berpengaruh,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Dukcapil Lebak, Ahmad M. Nur, mengatakan bahwa Pemkab Lebak mengapresiasi atas pemaparan dari pihak Pattiro Banten. Menurutnya, hal ini dapat menjadi langkah yang baik jika dapat terwujud.
“Lebih spesifik terkait SP4N LAPOR, masyarakat belum banyak yang paham dengan bagaimana cara menggunakan platform SP4N LAPOR tersebut, sehingga kami butuh bantuan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Lebak, Yadi Basari Gunawan, mengatakan bahwa setelah mendengarkan presentasi tersebut, ia sangat tertarik karena sebelumnya pernah punya pengalaman menjadi camat yang bekerjasama dengan NGO Lintas Batas.
“Pengalaman juga, kebetulan pada saat melaksanakan outbond dan beberapa kegiatan di tempat wisata, namun fasilitas yang kurang memadai. Dan menjadi catatan penting untuk Dinas Pariwisata untuk memfasilitasi ahli di bidang outbound,” tandasnya.
Sumber : Banpos
No comment yet, add your voice below!