Berbagai Nasib Na-has dialami oleh Perempuan di Kabupaten Lebak, hal ini dikarenakan masih banyaknya perempuan di Lebak yang menjadi korban kekerasan bahkan di luar daerah.
Seperti yang dialami oleh seorang gadis berusia 16 tahun asal Kecamatan Malingping yang menjadi korban pemerkosaan setelah diiming-imingi pekerjaan oleh pelaku. Tragisnya, korban dipaksa memenuhi nafsu pelaku lebih dari satu kali.
Selain itu pula, Z, warga Kecamatan Bojongmanik, diduga dianiaya di Kabupaten Jember oleh orang yang baru dikenalnya di media sosial TikTok. Kabarnya, Z telah kembali ke kediamannya di Jakarta. Informasi tersebut BANPOS dapatkan dari Kabid Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial Kabupaten Lebak, Neti Sulistiawati.
“Menurut kabar orangtuanya, me-mang Z sudah tidak tinggal di Bojongmanik tapi di Jakarta. Kemungkinan sudah di Jakarta, orang tuanya tidak tau alamatnya,” kata Neti kepada BANPOS, Selasa (28/5).
Menanggapi hal tersebut, Pegiat PATTIRO Banten, Martina Nursaprudianti, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Lebak harus memberikan perhatian khusus kepada perempuan.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan melalui berbagai inisiatif dan program atau kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, keamanan dan pemberdayaan perempuan.
“Salah satunya melakukan pelatihan keterampilan ekonomi bagi perempuan, untuk menciptakan peluang kerja dan bisnis, sekaligus meningkatkan peluang kerja dan bisnis,” kata Martina kepada BANPOS.
Ia menjelaskan, pemberian edukasi kepada masyarakat juga orang tua harus terus digalakan guna meminimalisir hal-hal yang terjadi seperti diatas.
“Selain itu, perlu adanya edukasi dan kesadaran, dengan adanya pendidikan anti kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hukum sekaligus melaksanakan kampanye kesadaran tentang kesetaraan gender dan hak-hak perempuan,” tandas-nya.
Sumber : Banpos, Rabu, 29 Mei 2024
1 Comment
kerren