
PATTIRO Banten gelar Studi Pemenuhan “Prasarana Sekolah Dasar Dan Tenaga Pendidikan Dalam Rencana Pembangunan Pendidikan Kabupaten Serang Tahun 2021″. Kamis, (19/11).
Sedangkan yang menjadi koalisi masyarakat peduli pendidikan yaitu PC NU, PD Muhamadiyah, SAF dan PATTIRO Banten ujarnya Amin Rohani Kordinator Program Sekolah Aman PATTIRO Banten.
Amin Rohani sebagai Koordinator Program Sekolah aman PATTIRO Banten mengatakan bahwa tidak tercapainya RPJMD yang direncanakan lima tahun kebelakang ini, menandakan ketidakseriusan pemerintahan dalam menyelesaikan persoalan yang ada di Kabupaten Serang.
Kemudian pada masa akhir RPJMD 2016-2021 Pembangunan capaian yang tidak memuaskan indeks pendidikan Kabupaten Serang target 63.04 point sementara realisasinya tahun 2019 sebesar 58 .69 point point selanjutnya Rata Rata Lama Sekolah ( RLS ) targetnya 7.85 point sementara terealisasi 7.33 point, Angka Partisipasi Kasar ( APK ) dan Angka Partisipasi Murni ( APM) juga tidak memenuhi target.
“Selain itu, capaian sarana ruang kelas juga jauh dari target. Di tahun 2017 pemerintah Kabupaten Serang telah menganalokasikan anggaran rehab untuk 284 Ruang Kelas ,namun realisasinya hanya 217 Ruang kelas,” jelasnya.
Selain itupun di tahun 2018 dianggarkan untuk pembangunan 326 Ruang Kelas,namun hanya mampu merealisasikan sebanyak 207 Ruang Kelas. Menurut data yang dirilis oleh dinas pendidikan tersisa sekitar 512 Ruang kelas rusak sedang dan berat.
“Sementara pada anggaran urusan pendidikan tahun 2021 di alokasikan sebanyak 366 ruang kelas. Angka tersebut sudah sesuai dengan target RPJMD tahun 2021 namun, Pemerintah lupa jika masih ada PR dari tahun sebelumnya yang selalu tidak mencapai targetan,” Tuturnya.
Tidak tercapainya pembangunan pendidikan pendidikan di antaranya disebabkan oleh perencanaan dan penganggaran yang kurang tepat. Berdasarkan study yang dilakukan PATTIRO Banten dalam perencanaan dan penganggaran pada tahun 2021 terdapat beberapa catatan sebagai berikut:
-Terdapatnya Program yang tidak menjawab Target Capaian RPJMD
– Program yang tidak memiliki daya ungkit terhadap pencapaian indeks pendidikan
– Terdapat Program Prioritas namun tidak mendapatkan alokasi budget diantaranya : Pelaksanaan pendidikan dan Pelatihan Pembangunan keprofesian berkelanjutan bagi Kepala, Guru Dan pengawas DIKDAA.
Sumber : Satu Banten
No comment yet, add your voice below!